Wisdom of WISE: Kebijaksanaan dan Pengendalian Intern Tiada Henti

13 Februari 2022, Penulis : Joshua Ivan Winaldy Simanungkalit

Knowledge comes from learning. Wisdom comes from living” 

­­–Anthony Douglas Williams, Penulis Buku Inside the Divine Pattern 

 

Semangat atau spirit WISE (Wisdom, Integrity, Solution, and Effectiveness) dari Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (Itjen Kemenkeu) Republik Indonesia pertama kali diluncurkan pada Desember 2016 silam pada Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Akhir Tahun 2016 yang bertempat di Aula Gedung Eks Mahkamah Agung Prijadi Praptosuhardjo. Sudah hampir lima tahun lamanya semangat ini menggelora di seluruh jajaran aparat Itjen Kemenkeu dan menyebar di dalam internal Kemenkeu itu sendiri. Tak terlepas dari semangat tersebut, Inspektorat Jenderal Kemenkeu berperan sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yaitu instansi pemerintah yang mempunyai tugas dan fungsi pokok melakukan pengawasan. Peraturan Pemerintah (PP) No 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peraturan Pemerintah (PP) No 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah menaungi pertama kali dibentuknya APIP di Indonesia.

Peranan penting Itjen adalah melaksanakan Sistem Pengendalian Intern yang merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sementara itu, Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah adalah makna dari Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Dengan demikian, SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Lantas, bagaimana semangat WISE yang diusung oleh Itjen Kemenkeu ini mampu menjiwai pengawasan intern pemerintah?

Sejatinya, pengawasan intern pemerintah yang dimaksud adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. Singkatnya, misi pengawasan intern dapat diwujudkan dengan dua peran utama yaitu pemberian opini secara obyektif (objective assurance) dan kegiatan konsultansi (consulting activities).

Diagram

Description automatically generated
Gambar 1. Mekanisme Dua Peran Pengawasan Intern

Hasil keluaran (output) dari kegiatan assurance adalah opini yang bersifat profesional terhadap efektivitas penyelenggaraan SPIP dan/atau proses tata kelola (Governance, Risk and Control (GRC)) berdasarkan evaluasi, pemantauan, audit, dan reviu yang telah dilaksanakan.  Sementara itu, hasil keluaran yang diharapkan dari kegiatan consulting berupa rekomendasi terkait peningkatan efektivitas penyelenggaraan SPIP terkait proses Risk and Control (R&C); Coaching Clinic Tata Kelola Good Governance (GG) dan Clean Government (CG); serta kegiatan edukatif yang dilaksanakan. Dua hasil peranan pengawasan intern ini akan sangat bermanfaat bagi organisasi karena dilaksanakan secara taat asas, independen, dan profesional sesuai dengan kaidah, indikator, dan peraturan yang berlaku. Dalam menjalankan pengawasan intern pemerintah ini, tidak seperti air basuh tangan pada tujuan yang ingin dicapai. Dibutuhkan keuletan, kerja keras, dan pendirian teguh pada kaki sendiri untuk mempertahankan nilai luhur dan kredibilitas organisasi pemerintahan.

Pada kiwari ini, spirit WISE mampu menjiwai pengawasan intern pemerintah dengan sangat baik. Perpaduan Wisdom (Kebijaksanaan), Integrity (Integritas), Solution (Solusi), dan Effectiveness (Efektivitas), adalah rumus yang tepat tanpa adanya unsur yang mendominasi satu sama lainnya. Integritas adalah makna kejujuran yang paling dalam, solusi adalah upaya penyelesaian masalah dengan baik, efektif adalah kinerja yang tepat sasaran, dan kebijaksanaan adalah kearifan. Integritas diwujudkan dengan tidak sekadar jujur namun diikuti dengan solusi secara efektif, sebaliknya untuk menjadi solutif dan efektif tidak mengesampingkan integritas. Hal inilah perwujudan nilai kebijaksanaan yang mulia. 

Secara etimologi, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kebijaksanaan adalah kepandaian menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya) dan kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya. Makna lain dari kebijakasanaan adalah hikmat yang merupakan kebijakan dan kesaktian. Dengan demikian, spirit Wisdom merupakan perwujudan kepandaian dalam menggunakan akal budi untuk menghadapi permasalahan dalam melaksanakan pengawasan intern pemerintah. Semangat wisdom dalam spirit WISE ini harus mampu diwujudkan dalam pengawasan intern dan diinternalisasikan kepada seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam suatu organisasi pemerintahan. Hal ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah sekaligus menjadi solusi terbaik dalam menumbuhkan sikap bijaksana sedini mungkin sebagai role model bagi masyarakat Indonesia. 

Dalam mewujudkan prinsip kebijaksanaan dalam pengawasan intern pemerintah dan internalisasi kepada ASN, dibutuhkan tiga langkah strategis agar upaya pemaknaan semangat Wisdom agar dapat dihayati dengan mendalam. Pertama, upaya menumbuhkan motivasi diri dan kolektif dari dalam dan luar untuk bersama-sama membangun citra pemerintahan yang baik. Dorongan pribadi untuk menjadi insan yang baik dan amanah dalam menjalankan penugasan adalah faktor terbesar dalam membentuk karakter dan prinsip bijak dalam bertindak. Dimulai dari motivasi dalam diri sendiri, seseorang akan memiliki pedoman kuat untuk menapaki jalan yang lurus dalam mengemban setiap tugas negara. Namun hal ini tak semudah membalik telapak tangan sehingga dibutuhkan upaya pengenalan diri dengan sesama pegawai untuk saling mengingatkan satu dengan yang lain. Prinsip Knowing Your Employee (KYE) menjadi program yang dapat dimanfaatkan oleh pimpinan dalam memahami pegawai dan memberikan pemaknaan bijaksana dengan cara-cara yang tepat. Selain itu, KYE dapat dimanfaatkan sebagai early warning system (sistem pengingat awal) apabila ditemukan suatu pemahaman yang salah dari salah satu pegawai yang mencoba untuk melakukan suatu pelanggaran/fraud. Dengan demikian, upaya motivasi pribadi yang sudah terbentuk satu dengan lainnya ini akan membentuk motivasi kolektif demi mencapai tujuan organisasi pemerintahan yang baik. 

Gambar 2. Knowing Your Employee menjadi Salah Satu Kiat Sukses Pembangunan Zona Integritas di Kementerian Keuangan

Kedua, pelaksanaan pembinaan mental dan rohani secara efektif dan efisien. Internalisasi kebijaksanaan tidak jauh dari makna spiritualitas seseorang. Tuhan Yang Maha Esa dengan kebijaksanaanNya yang tertinggi telah menyediakan segala hal bagi manusia dengan sangat baik. Sifat kebijaksanaan Tuhan ini tidak dapat dimiliki sepenuhnya oleh satu pun manusia di dunia ini, namun bukan berarti hidup sebebas-bebasnya dengan merugikan banyak pihak adalah hal yang benar. Pendekatan secara religius dan pembinaan mental yang tangguh mampu menjadi solusi internalisasi sifat bijaksana yang dapat melekat bagi seluruh jajaran aparatur pemerintahan di Indonesia. Dengan mengedepankan semangat tumbuh bersama dan toleransi yang tinggi dalam hidup yang beragam ini, kebijaksanaan diharapkan dapat tumbuh seiring dengan ketaqwaan yang besar kepada Tuhan YME. 

Ketiga atau yang terakhir adalah upaya publikasi secara masif terkait prinsip Wisdom dalam upaya pengawasan intern pemerintah dengan memanfaatkan berbagai media yang ada. Prinsip Wisdom dalam WISE ini merupakan perwujudan kolaboratif integritas, solusi, dan efektivitas dengan memanfaatkan akal budi secara baik, benar, dan arif. Kebijaksanaan dalam pengawasan intern sangat dibutuhkan dan nilai inilah yang sudah selayaknya diterapkan bersama, tak hanya bagi APIP namun juga bagi setiap anggota pemerintah secara keseluruhan. Demikian, melalui platform media sosial, siniar, video blog (vlog), majalah, buku, dan bermacam publikasi diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan pemahaman semangat Wisdom dalam menggerakan roda pemerintahan secara serentak. Bentuk-bentuk nyata perilaku yang bersih, jujur, dan amanah mampu memberikan contoh yang baik bagi masyarakat dan memberikan kredibilitas yang baik bagi pemerintahan. Konten yang ramah dan memberi edukasi serta pandangan baru terhadap sikap bijak menjadi dua langkah efektif untuk menyebarkan teladan kebaikan untuk kalangan ASN dan pemahaman yang akuntabel dan prudensial bagi masyarakat. Dengan demikian, nilai bijaksana tidak hanya terucap namun juga dapat dirasakan dan diterapkan oleh seluruh pihak dan masyarakat. 

Ilmu dicari dengan belajar, kebijaksaan dicari dengan hidup, begitulah salah satu kutipan dalam buku  Inside the Divine Pattern  karya Anthony Douglas Williams. Kutipan ini benar, bentuk nyata Wisdom  sudah dilakukan oleh Mulawarwan, raja terbesar Kerajaan Kutai yang berdiri sekitar tahun 400 Masehi silam. Ia hidup dengan bijaksana dan murah hati sehingga rakyat Kerajaan Kutai merasakan kehidupan yang lebih baik. Kebijaksanaan dilahirkan melalui kehidupan dan 55 tahun kehidupan yang ditempuh oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan telah menghasilkan beragam kisah dan pengalaman yang berarti. Semangat isdom sudah tertanam sejak awal mula berdiri dan terus menghasilkan buah-buah kebijaksanaan yang diharapkan mampu menjadi cahaya yang menerangi sesama. Pengawasan yang tiada putus, bagai mata rantai kehidupan, dan kebijaksanaan yang tak pernah berhenti, bagai petuah pahlawan sepanjang hayat, menjadikan Indonesia tangguh dan terus tumbuh mendewasakan diri. Wisdom of WISE, untuk segenap jiwa, raga, dan hati, untuk terus melayani, untuk terus berkarya hingga nanti.

Kategori: SDM

Tag: #SDM

Kirim Komentar

0 Komentar