Majukan UMKM Indonesia

26 Januari 2023, Penulis : Royhul Akbar

Bicara tentang jajanan, pasti nama nama ini tidak asing terdengar, dan juga memiliki arti yang tidak disangka sangka, seperti Colenak alias ‘dicocol enak’ lalu ketoprak dengan kepanjangan 'ketupat, tauge, digeprak', lain lagi dengan makanan Cuanki atau 'cari uang jalan kaki' serta Putu alias 'pencari uang tenaga uap', nah klo  Cilok, Cilung, Cilor, Cireng, dan Cimol para pembaca cari tahu sendiri ya artinya.

Sekedar diketahui bahwa di atas merupakan produk produk yang dihasilkan oleh UMKM di indonesia, dan tentunya tulisan ini akan mambahas UMKM itu sendiri.

Sudah banyak artikel yang membahas terkait Usaha Mikro Kecil dan Menengah, tapi tetap saja banyak artikel baru bermunculan yang membahas tentang UMKM, menarik dan terus di bahas karena Usaha ini langsung dari Masyarakat yang melaksanakan produksi dengan masyarakat yang langsung membutuhkan produksi tersebut yang bisa berbentuk barang atau jasa. 

Lalu apa UMKM itu? Kenapa menjamur sekali di indonesia?

UMKM sebenarnya tidak terbatas hanya makanan seperti yang di sebutkan di atas, tetapi juga bisa ke bentuk barang lain seperti sepatu, baju, kerajinan tradisional, alat musik traditional dan lainya.

Lalu apa sih syarat pendidikan untuk membuat UMKM?

Dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM di sebutkan bahwa Usaha Mikro, Kecil Menengah dikelompokkan sesuai dengan jenis usahanya yakni usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah.

Pada pengertian ini usaha mikro adalah usaha yang memiliki keuntungan dari usahanya sebesar Rp 300 juta, serta memiliki aset atau kekayaan bersih minimal sebesar Rp 50 juta.

Usaha kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih dengan nilai Rp 50 juta hingga Rp 500 juta. Serta penjualan per tahun berkisar dari angka Rp 300 juta sampai dengan Rp 2,5 miliar.

Lalu usaha menengah memiliki kriteria kekayaan bersih di atas Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar (tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha). Serta hasil penjualan per tahunnya mencapai Rp 2,5 miliar sampai Rp 50 miliar.

Untuk pendidikan sendiri, tidak ada batasan minimal dalam pembuatan UMKM, asal orang tersebut adalah warga negara Indonesia, maka yang bersangkutan berhak membuat UMKM dan mendapat fasilitas fasilitas dari pemerintah atas UMKM tersebut.

Sekedar di ketahui bahwa sektor UMKM merupakan sektor yang paling berperan besar terhadap Pendapatan Domistik Bruto (PDB) Indonesia yakni sebesar 60,5 % dari PDB dan menyerap 96,9% dari penyerapan tenaga kerja nasional (Publikasi Kemenko Perekonomian,1 Oktober 2022), tetapi dikarenakan pembatasan gerak di covid 19 maka UMKM juga merupakan sektor yang paling terdampak serta rentan dalam menjalankan usahanya.

Kementerian keuangan menyampaikan bahwa pada tahun 2020 menggelontorkan dana sebesar 112,84 Triliun, lalu pada tahun 2021 pemerintah menggelontorkan dana hingga 121,90 Triliun dari APBN secara langsung Sedangkan pada tahun 2022 pemerintah mengeluarkan dana sampai 400 triliun rupiah atau sampai dengan 40% dari APBN, data trend bantuan pemerintah terhadap UMKM  ini terus meningkat yang menunjukkan komitmen penuh pemerintah terkait dukungan UMKM.

Pada penelitian abdul mongid, dinyatakan bahwa bukan hanya Indonesia yang perduli terhadap kesejahteraan UMKM dinegaranya, dilingkup ASEAN beberapa negara tetangga menunjukkan keseriusan pemerintah yang sangat memperhatikan perkembangan UMKM di negara masing masing.

Malaysia contohnya, bentuk perhatiannya adalah terkait akses masyarakat miskin untuk membiayai pendirian usaha serta kemudahan pendirian usaha. peran pemerintah dalam pengembangan UMKM sangat kuat karena perkembnagan UMKM bukan murni tentang ekonomi tetapi merupakan bagian dari proses politik. Pemerintah Malaysia juga mengalokasikan dana pada Delapan Rencana pembangunan Malaysia serta menyampaikannya kepada UMKM di Malaysia melalui berbagai lembaga pemerintah di negara Malaysia.

Program lain yang dijalankan adalah mengembangkan pengusaha bumiputera (usaha murni penduduk sekitar) untuk menjadi vendor di industri tertentu dengan mencocokkannya dengan persyaratan perusahaan.

Bank akan mendukung vendor dari segi dana untuk menyokong UMKM yang lebih kecil di bawah payung program pendanaan dan konsultasi pengembangan UMKM. 

Program yang dilaksanakan oleh berbagai departemen & lembaga pemerintah didasarkan pada tiga (3) rancangan strategis utama yang meliputi penguatan atas infrastruktur usaha, pengembangan atas kapasitas dan kemampuan dari UMKM domestik terakhir adalah peningkatan akses pembiayaan.

Bank di Malaysia juga memiliki program khusus yaitu skema untuk pembangunan ekonomi pedesaan, yang merupakan program khusus di daerah pedesaan untuk mendorong kewirausahaan dengan bentuk konkret yakni Bank bekerjasama dengan Kementerian Pembangunan Daerah Pedesaan.

Beralih ke negara terkecil di Asean yaitu Singapura, pembangunan UMKM merupakan bagian dari upaya mendorong untuk pembangunan ekonomi lebih lanjut. Selama ini perusahaan multinasional merupakan suatu kekuatan ekonomi yang sangat signifikan di Singapura.

Karena itu pemerintah menggandeng perusahaan multinasional melakukan difusi terkait hal hal teknis, Termasuk peningkatan keterampilan dan keahlian dalam bidang produksi atau keuangan. Pemerintah juga membantu UMKM Singapura untuk menjadi lebih baik karena dihubungkan ke pusat-pusat perdagangan internasional dan keuangan. 

Perusahaan multinasional tidak hanya menjadi pelatih UMKM tetapi juga menyediakan outlet pasar untuk produk mereka yang berkualitas tinggi (terjun langsung dalam bantuan teknisnya).

Tujuan akhir pengembangan UMKM di negara Singapura adalah mempertahankan daya saing internasional. Meskipun banyak insentif dan skema bantuan keuangan yang tersedia untuk semua UMKM, tetapi bagi UMKM yang di unggulkan terdapat suatu bentuk skema khusus yakni UMKM Pemenang. 

Hal ini tidak mengherankan karena tujuannya adalah bagi UMKM untuk memberikan kontribusi yang efektif bagi perkembangan masa depan Singapura yaitu dalam mendorong posisi Singapura yang tetap kompetitif.

Indonesia sebenarnya tidak kalah dari kedua negara tetangga ASEAN itu, cara pemerintah Indonesia untuk memfasilitasi para UMKM di Indonesia sangat beragam bentuknya, seperti bantuan pendanaan mulai dari UMI sampai KUR, lalu pembinaan yang dilaksanakan dari dinas koperasi sampai peningkatan kemampuan di daeahnya, baik lingkup desa, kelurahan sampai provinsi. Bantuan serta keringanan biaya biaya dari bahan baku sampai pajak ekspor. Untuk digitalisasi penjualan, UMKM di Indonesia dapat memasarkan sendiri melalui marketplace yang beragam dari tokopedia sampai bukalapak, dan terbaru pemerintah bergandengan tangan dengan Bank BUMN mensosialisasikan ekosistem digital payment satu (Digipay Satu). Harapannya dengan beragam upaya ini UMKM Indonesia dapat lebih cepat naik kelas.

Bukan cuma dijual disekelilingnya saja tetapi dapat dijual dengan jangkauan penjualan yang jauh sehingga tingkat kesejahteraan pelaku UMKM dapat lebih baik kedepannya, serta membuka kesempatan kerja sebanyak banyaknya serta seluas luasnya.

yuk dorong sekeliling kita untuk menjadi pelaku UMKM yang produktif demi kesejahteraan yang beih baik.

 

Kirim Komentar

0 Komentar