Madura

07 Februari 2023, Penulis : Yudi Santoso

Madura

aku lari mengejar ombak aku terbang memeluk

bulan dan memetik bintang gemintang

di ranting-ranting roh nenek moyangku

di ubun langit kuucapkan sumpah

--madura akulah darahmu

-d zawawi imron-

 

Pulau Madura dengan luas wilayah 5.379 km2 terdiri dari empat kabupaten, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan di ujung paling timur Kab. Sumenep. Zaman dulu pulau Madura bagi para pelaut hanya terlihat sebagai puncak-puncak tanah yang tinggi, Puncak-puncak yang terlihat tersebut di antaranya sekarang disebut Gunung Geger di Kabupaten Bangkalan dan Gunung Pajudan di Kabupaten Sumenep, dua gunung yang menjadi pasak Pulau Madura.

Sekitar tahun 900-1500, Madura berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti KediriSinghasari, dan Majapahit. Sejarah mencatat Aria Wiraraja adalah Adipati Pertama di Madura, diangkat oleh Raja Kertanegara dari Singosari, tanggal 31 Oktober 1269. Pemerintahannya berpusat di Batuputih Sumenep, merupakan keraton pertama di Madura. Ketika Raden Wijaya mengusir pasukan Jenghis Khan dari bumi Majapahit, salah satu bantuan datang dari Adipati Aria Wiraraja (id.wikipedia.org).

Sejak era lama hingga zaman kiwari, Madura telah terkenal dengan garam, tembakau dan cengkih, maka tak heran Belanda saat masa VOC juga tertarik untuk  menguasai Madura, sehingga perselisihan keduanya tak bisa dielakan dan mencapai puncak pada saat Trunojoyo memimpin Madura. Setelah mengasingkan Cakraningrat II ke Kediri, Trunojoyo yang masih terhitung cicit Sultan Agung, membantu Adipati Anom yang berselisih dengan Amangkurat I yang bersekutu dengan VOC. Namun tak ada teman abadi dalam politik, yang ada kepentingan abadi, Adipati Anom setelah naik tahta bergelar Amangkurat II berbalik menyerang Trunojoyo.

Kekhawatiran Adipati Anom dikarenakan kemenangan demi kemenangan yang diraih oleh pasukan Trunojoyo, dengan dibantu oleh pasukan Karaeng Galesong dari Makassar yang merupakan pengikut Sultan Hasanudin. Dengan gabungan pasukan Amangkurat II, VOC dan Arung Palakka, Trunojoyo berhasil ditangkap. 2 Januari 1680, Trunojoyo tewas oleh sang raja baru, dan sebelum mencabut kerisnya, Amangkurat II berkata, ”Aku ampuni kamu dan mengangkatmu sebagai Adipati Madura.” (tirto.id)

25 Mei 1835 (11 Jumadil Akhir 1235 H) di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan lahir seorang anak lelaki yang kelak terkenal di bumi hingga langit bernama Syaikhona Kholil Bangkalan (Mbah Kholil), nasabnya bersambung hingga ke Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menurunkan murid-murid yang memengaruhi arah perpolitikan bangsa dan negara. Mbah Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul ‘Ulama dan Pesantren Tebuireng, Mbah Wahab Chasbullah pendiri Pesantren Tambakberas Jombang.

Selain kedua sesepuh NU tersebut, Mbah Kholil juga memiliki murid yang merintis Pesantren Lirboyo Kediri, yakni Mbah Manaf Abdul Karim, K.H. Munawwir pendiri Ponpes Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, K.H. Abdul Fatah (Ponpes Al-Fattah Menara Tulungagung), K.H. Bisri Mutofa pendiri Ponpes Raudlatut Talibin Rembang (yang menurunkan K.H. Mustofa Bisri, Gus Mus, seorang kiai sekaligus penyair, pelukis dan sastrawan).

Secara tidak langsung, Bung Karno muda pernah sowan ke Mbah Kholil dan dipegang kepala serta ditiup ubun-ubunnya, sebagai restu untuk berjuang demi kemerdekaan negara tercinta (laduni.id).

Gagasan dan pemikiran Mbah Kholil tentang kebangsaan antara lain: penguatan pendidikan, ide Hubbul Wathan sebagai spirit jejaring, penanaman nilai bela negara sehingga memerintahkan santri kembali ke medan perjuangan tanah air, dan gagasan tentang pertautan pergerakan fisik dan spiritual secara bersamaan (pcnusumenep.or.id).

Salah satu karomah Mbah Kholil sebagaimana dituturkan K.H. Khusein Ilyas, ketika penjajah Belanda mengetahui setiap hari Mbah Kholil membagi uang kepada masyarakat sekitar pondok, dan menurut mata-mata Belanda karena Mbah Kholil membuat uang palsu. Setelah dimasukkan penjara,  Mbah Kholil tetap membagikan uang kepada masyarakat, di satu sisi juga mendekam di penjara. 

Pembagian uang kepada penduduk dilakukan Mbah Kholil dengan cara menyediakan setumpuk uang di mushola, silakan mengambil sesuai jumlah anggota keluarga yang ditanggung. Bila sendiri maka cukup mengambil satu keping, bila dua orang maka mengambil dua keping, demikian seterusnya. Meskipun seorang mengambil sepuluh keping, bila yang ditanggung hanya dua orang anggota keluarga, maka sesampai di rumah jumlah keping uang akan berjumlah sesuai jumlah anggota keluarga. Demikian sebaliknya, yang merasa cukup dengan satu keping, sedangkan jumlah anggota keluarga yang ditanggungnya berjumlah sepuluh orang, sesampai di rumah keping uang di saku akan menjadi sepuluh.

Periode 1960-an berawal saat Prof. Dr. Sedyatmo, pencipta konstruksi cakar ayam, mengajukan proposal ke Presiden Soekarno untuk membangun jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura, dengan pertimbangan pembangunan infrastruktur dan ekonomi di Pulau Madura tertinggal jauh dibanding kawasan lain di Provinsi Jawa Timur, serta harapannya jembatan tersebut akan memperlancar proses arus keluar masuk barang dan jasa dari dan ke Pulau Madura (discoverasr.com).

20 Agustus 2003, setelah empat dekade, peletakan batu pertama pembangunan Jembatan Nasional Suramadu oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 10 Juni 2009. Membentang sejauh 5.438 meter membelah selat Madura, dengan lebar 30 meter membentuk delapan lajur moda transportasi dan tinggi 146 meter, serta memakan biaya sebesar Rp4,5 Triliun.

Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya dan secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge (jembatan utama) dan approach bridge (jembatan penghubung), yang membanggakan keseluruhannya dirancang dan dikerjakan oleh anak-anak bangsa sendiri dari berbagai institusi.

2 Februari 2023 bertempat di STKIP PGRI Sumenep, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kuliah umum dengan tema Ketahanan Ekonomi dalam Perspektif Lokal, Nasional dan Global. Satu hal penting yang disampaikan Menteri Keuangan adalah APBN mampu menjaga perekonomian Indonesia dari hal-hal tak terduga, mampu bertahan dari gejolak ekonomi dunia yang naik turun, baik karena pandemi Covid-19 maupun adanya konflik Rusia Ukraina. Hal ini juga menandakan bahwa negara senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, menjaga segala kemungkinan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejadian di Srilanka, maupun negara lain yang belum pulih kondisinya.

…dan tetaplah menjadi Indonesia.

Kirim Komentar

0 Komentar